﷽
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang Ke Dua Puluh dari Silsilah Ilmiyyah Beriman Takdir Allāh *Amalan Hamba / Ikhtiariyah Menurut Ahlus Sunnah”*.
Amalan Hamba terbagi menjadi dua
⑴ Amalan Hamba Iftiroriyyah yaitu Amalan hamba yang seorang hamba tidak bisa memilih seperti gerakan orang yang menggigil.
⑵ Amalan hamba Ikhtiariyah yaitu amalan hamba yang seseorang bisa
memilih. Seperti Amalan-amalan ketaatan & Amalan-amalan
kemaksiatan.
Ahlus Sunnah Wal Jamaah meyakini bahwa Allāh yang Menciptakan amalan mereka bukan mereka sendiri yang menciptakan amalan tersebut, sebagaimana keyakinan orang Qodariyyah.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla berfirman:
وَاللَّهُ خَلَقَكُمْ وَمَا تَعْمَلُونَ
[QS Ash-Shaffat 96]
“Dan Allāh yang Menciptakan kalian & apa yang kalian kerjakan”
Dan Rasulullãh ﷺ bersabda:
▫️ إنَّ اللهَ صانِعُ كُلِّ صانِعٍ و صَنعَتِهِ
[HR Al Hakim, Hasan didalam Al Mustadrok]
“Sesungguhnya Allāh Yang Menciptakan setiap pelaku & apa yang dia lakukan”
Dan Ahlus Sunnah meyakini bahwa para hamba merekalah pelaku dari apa
yang mereka amalkan, Allāh yang Menciptakan keimanan & kekafiran dan
seorang hamba dialah yang beriman dan dialah yang kafir. Allāh
menciptakan ketaatan & kemaksiatan dan hamba dialah yang taat &
dialah yg bermaksiat.
Allāh menciptakan shalat & puasa dan hamba lah yang melakukan shalat
& dialah yang melakukan puasa, bukan Allāh Subhānahu wa Ta’āla yang
menjadi pelaku itu semua, sebagaimana yang diyakini oleh orang-orang Al
Jabriyyah.
Allāh berfirman:
فَلَا تَعْلَمُ نَفْسٌ مَا أُخْفِيَ لَهُمْ مِنْ قُرَّةِ أَعْيُنٍ جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
[QS As-Sajdah 17
“maka sebuah jiwa tidak mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka berupaya hal-hal yang menyejukan mata mereka sebagai balasan atas apa yang mereka amalkan”
Di dalam ayat ini Allāh mengabarkan bahwa amal yang dilakukan para
hamba adalah sebab mereka mendapatkan kenikmatan di Surga, menunjukkan
bahwa pelaku amalan tersebut adalah hamba dan bukan Allāh.
Allāh Subhānahu wa Ta’āla memberikan para hamba kudrah atau kemampuan sebagaimana firman Allāh”
لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ..
[QS Al-Baqarah 286]
“Allāh tidak membebani sebuah jiwa kecuali sesuai dengan kemampuannya”
Dan Allāh juga memberikan mereka Iradah /keinginan. Allāh-lah yang
Menciptakan Iradah pada diri mereka & Iradah mereka dibawah Iradah
Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Allāh berfirman:
لِمَنْ شَاءَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَقِيمَ
وَمَا تَشَاءُونَ إِلَّا أَنْ يَشَاءَ اللَّهُ رَبُّ الْعَالَمِينَ
[QS At-Takwir 28,29]
“bagi siapa diantara kalian yang ingin istiqomah dan tidaklah kalian menghendaki istiqomah kecuali dengan kehendak Allāh Rabb semesta alam”.
Ini semua menunjukkan tentang ucapan batil nya Al Jabriyyah bahwa hamba dipaksa melakukan ketaatan atau kemaksiatan tidak ada pilihan bagi mereka, mereka tidak memiliki qudrah & iradah keadaan mereka seperti gerakan pohon yang tertiup angin mengikuti kemana arah angin tersebut.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada Halaqah kali ini & sampai bertemu kembali pada Halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
_*Abdullāh Roy*_
Materi audio ini disampaikan di dalam Grup WA *Halaqah Silsilah ‘Ilmiyyah (HSI) ‘Abdullāh Roy.*